Wednesday, February 27, 2008

Bule Mati di Kereta Api...

HARI Jumat (22/2/2008) malam, menjelang pukul 19.00 WIB. Saya membuka ponsel, kemudian membaca berita nan pendek berjudul Turis Belanda Meninggal di KA Argowilis, di http://suryalive.com. Di samping kiri dan kanan saya, istri dan anak bungsu saya, Ryan.

Kereta Api (KA) Prameks yang kami tunggangi baru saja meninggalkan Stasiun Solo Balapan. Tak banyak penumpang dalam sepur jurusan Solo-Yogyakarta pulang-pergi ini. Maklum, jadwal pukul 18.45 WIB merupakan keberangkatan terakhir ke Yogya, sehingga sering relatif sepi penumpang. Kami ke Yogya karena akan mengikuti Kebaktian Wilayah Saksi-saksi Yehuwa.

Sementara Ryan melihat-lihat pemandangan keluar dari jendela, dan istri saya membaca Majalah Sedarlah! edisi Januari 2008 yang diterbitkan Saksi-saksi Yehuwa, saya simak di ponsel berita tentang turis asal Belanda bernama Willem Kloosterhuis, 62, yang meninggal di KA Argowilis karena stroke itu. Selesai membaca berita yang hanya tiga alinea tersebut, saya menengok ke arah kanan.


Saya terkekeh. Karena, di sebelah kanan saya, ada pria bule duduk sendirian, tanpa teman. Bule berkacamata, berkaos oblong, celana pendek, dan bersandal itu menenteng ponsel jadul Nokia 6100 .

Saya terkekeh. Karena, saya jadi ingat isi berita yang baru saja saya baca di internet via ponsel tadi, yaitu tentang bule Belanda meninggal di KA. Saya terkekeh, karena yang saya lihat di sebelah kanan saya itu bule juga, sedang di KA pula. Bedanya, dia tidak mati, dan belum tentu asal Belanda....